Senin, 09 November 2015

Laporan Kunjungan ke Sendratari Ramayana, Keraton Yogyakarta, Museum Purbakala Sangiran

Laporan Kunjungan Sendratari Ramayana

Kata Pengantar

   Puji syukur kehadiran Allah SWT karena dengan rahmat nya kita masih diberi nikmat dan kesehatan sehingga dapat membuat laporan ini dengan baik dan benar.
   Tujuan laporan ini dibuat untuk menunjukan hasil karena kita sudah melakukan kunjungan ke tempat wisata Sendratari Ramayana, dan untuk mendapatkan pengetauan tentang sendratari ramayana
    Didalam laporan ini berisi banyak tentang pengertian, penjelasan tentang sendratari Ramayana, supaya pembaca memahami tentang sendratari Ramaayana ini.
    Laporan ini juga menjadi bahan seberapa tau kita tentang sendratari Ramayana.Dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua


Semarang, 9 November 2015

BAB 1 Pendahuluan

A.                Latar Belakang
Yogyakarta merupakan kota yang memiliki sejarah dan warisan budaya yang melimpah. Salah satu contohnya yaitu Candi Prambanan, yang sampai saat ini masih dipakai dan banyak memiliki warisan budaya yang sangat banyak dan beragam, yaitu salah satunya Sendratari Ramayana yang terdapat di Candi Prambanan

B.                 Tujuan Kunjungan
Kunjungan ke Sendratari Ramayana memiliki tujuan yaitu untuk menambah wawasan siswa dalam bidang sejarah ataupun tari dalam Sendratari Ramayana dan untuk mempererat hubungan antar siswa.

C.                Manfaat Kunjungan 
1.     Menambah ilmu pengetahuan, wawasan yang umum dan luas di bidang tari
2.    Mengetahui asal usul dari candi prambanan .
3.    Mempererat keakraban dengan anggota sekolah.
4.    Mengetahui cerita tentang ramayana
5.    Menambah wawasan tentang sejarah perkembangan candi prambanan


BAB 2


A. SEJARAH
Sejarah diadakannya Sendratari Ramayana di candi Prambanan adalah KGPH Jati Kusuma salah satu kerabat kraton Surakarta yang pada waktu itu menjabat sebagai Mentri Pariwisata, Pos dan Perhubungan darat yang berkeinginan menampilkan kesenian tradisional terutama seni tari secara kolosal dengan latar belakang sebuah bangunan seperti Thailand, Kamboja, dan Mesir. Akhirnya dipilihlah Yogyakarta sebagai tempat pertunjukan, tempatnya di Candi Prambanan karena disana terdapat relie cerita Ramayana.

1.  Sendratari Ramayana diepntaskan dan diresmikan oleh Ir.Soekarno presiden RI yang pertama. Pata tahun 1961 disebelah selatan candi, di bagian timur sungai ddan pindah ke tempat yang sekarang di bagian barat candi kira-kira tahun 1966-an dengan tambahan sebuah theather tertutup Trimurti untuk pementasan dimusim hujan. Theather terbuka Ramayana sendiri dikelola oleh PT.Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Beko. Sepanjang 6 bulan dari bulan Mei sampai Oktober pertunjukan ini digelar setiap malam dengan cerita penuh dan pada tanggal tertentu dicuplikan dari setiap episode. Ramayana sendiri menggambarkan kesetiaan, perjuangan, kebaikan lawan kejahatan. Hitam putih dimana kalau diterjemahkan dalam kehidupan nyata bias menjadi cermin babgi dirikita sendiri.

SENDRATARI RAMAYANA 

B. Pengertian 

     Sendratari adalah perpaduan dari seni dan tari. Sendratari adalah pertunjukan tari yang cara berkomunikasianya dengan media gerak. Sendratari berdiri tahun 1961, pendirinya adalah KGPH Jati Kusuma dari Surakarta, karena beliau ingin menampilkan sebuah pertunjukan kolosal yang berlatar belakang peninggalan sejarah. 

C. Fungsi 

     Fungsi dari Sendratari Ramayana adalah untuk mengingat atau menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa, terutama pada generasi muda yang memulai lupa akan kebudayaan bangsanya sendiri. Fungsi lain dari Sendratari Ramayana adalah menambah wawasan tentang nilai-nilai budaya yang kita miliki. Indonesia memiliki banyak kebudayaan salah satunya adalah Sendratari Ramayana, yang juga mengandung pesan bahwa ujian atau cobaan adalah jalan yang harus kita lalui untuk mencapai kesuksesan. 

D. Sendratari Ramayana 

1. Jalan Cerita 



     Negeri Mantili yang dipimpin oleh raja bernama Prabu Janaka mempunyai putri cantik jelita bernama Dewi Sinta. Untuk menentukan calon suami diadakan sayembara. Akhirnya dimenangkan oleh putra mahkota kerajaan Ayodya yang bernama raden Wijaya. Beliau berhasil memperistri Dewi Sinta. Prabu Rahwana Raja Alengkadirja ingin memperistri Dewi Widowati. Setelah melihat Dewi Sinta Rahwana menganggap Sinta titisan Dewi Widowati. 
     Dikerajaan, Rahwana mengatakan pasewakan agung yang dihadiri kumbakarno, Indrajit dan Patih Prahasto serta rakyatnya, tiba-tiba datang Sarpakeraka adik Rahwana sambil menangis minta tolong karena dipercaya oleh Satria di hutan Dandaka dan ada wanita cantik mendengar laporan itu, Rahwana marah dan memanggil Kalamurica untuk ikut membunuh dan mencari wanita tersebut. 
     Rama Wijaya bersama Sinta dan Laksamana adik Ramawijaya mengembara kehutan Dandaka. Rahwana melihat Sinta dan berniat memilikinya untuk mendapatkan Sinta, Rahwana mengubah Marica pengikutnya menjadi kijang kencana yang elok dan membuat Sinta ingin memiliki. Rama berusaha mengejarnya Sinta cemas Rama belum kembali. Sinta menyuruh Laksamana mencari Rama, Laksamana pun meninggalkan Sinta didalam lingkaran magis. Rahwana berusaha menculik Sinta tapi tidak berhasil akhirnya Rahwana berubah menjadi Brahma tua dan berhasil menculik Sinta.  Dalam pengejaran akhirnya Kijang dipanah Rahma ternyata kijang berubah menjadi raksasa Kalamarica sehingga terjadilah perang dengan Rama. Marica akhirnya terpanah oleh Rama. Laksamana menyusul Rama mengajak untuk menemui Sinta. 
     Perjalanan Rahwana membawa Sinta terlambat seekor Burung Garuda bernama Jatayu. Jatayu ingin menolong Sinta tapi jatuh terluka parah. Rama dan Laksamana tidak menemukan Sinta ditempat semula, akhinya dicari dan diperjalanan bertemu dengan Jatayu. Rama mengira Jatayu yang menculik Sinta dan akan dibunuh. Tetapi dicegah oleh Laksamana. Akhirnya Jatayu menceritakan semua apa yang sebenarnya terjadi. Saat itu juga Jatayu mati. Dalam kesedihan datanglah seekor Kera Putih bernama Hanoman yang diutus Sugriwa untuk mencari dua orang yang dapat mengalahkan Subali. Sugriwa tidak dapat mengalahkan Subali yang telah merebut kekasihnya Dewi Tara. Akhirnya Rama membantu Sugriwa. 
     
     Subali, Dwi Tara dan Anggodo putranya sedang bercengkrama dikejutkan oleh kedatangan Sugriwa dan terjadi peperangan. Rama membantu Sugriwa dan akhirnya berhasil, kemudian Sugriwa bertemu denga Dewi Tara. Subali membalas kebaikan Rama dan diutuslah Hanoman untuk menyelidiki negeri Alengka. Dikerajaan Alengka, Trijatha sedang menghibur Sinta Rahwana datang dan membujuk Sinta untuk jadi istrinya, namun bujukan itu ditolak dan Rahwana ignin membunuhnya tapi dapat dicegah oleh Trijatha. Sinta yang sedang sedih tiba-tiba dikejutkan tembang yang dibawakan Hanoman. Hanoman segera menghadap untuk menyampaikan kehadirannya diutus oleh Rama. 
     Setelah itu Hanoman ingin mengetahui kekuatan Alengka, maka dirusaklah keindahan taman dan ditangkap Indrajit dibawa ke Rahwana. Hanoman akan dibunuh tetapi decegah Kumbakarno. Akhirnya Kumbakarno diusir di Alengka. Hanoman dibakar hidu-hidup, tetapi Hanoman tidak mati malahan Hanoman dapat membakar Alengka, setelah itu ia kembali menghadap Rama. Rama beserta kera-kera berangkat membendung Samudra untuk jalan menuju Alengka. Mendapat laporan Hanoman tentang kekuatan Alengka Rama merasa gembira da diutuslah Hanoman, Anggodo, Anila, dan Jembawana untuk memimpin prajurit menyerang Alengka. 



     
Kerajaan Alengka tiba-tiba diserang prajurit kera dan terjadilah perang cambuh, dalam perang itu Indrajit dan Kumbakarno gugur. Kumbakarno menghadapi Rama. Rahwana gugur kena panah Rama dan di himpit gunung Sumawan yang dibawa Hanoman. 
Setelah Rahwana mati, Sinta diantar Hanoman menghadap Rama, tapi Rama menolak karena dianggapnya Sinta ternodai selama di Alengka. Maka Rama minta bukti kepada Sinta untuk membuktikan kesuciannya dengan dibakar api, karena kesuciannya Sinta dengan pertolongan Dewa Api, Sinta selamat dari api. Setelah terbukti kesuciannya Rama menerima kembali Shinta dengan perasaan haru dan bahagia.





Laporan Kunjungan Kraton Yogyakarta
                     
 BAB 1 Pendahuluan

A.        Latar Belakang
Yogyakarta merupakan kota yang memiliki sejarah dan warisan budaya yang banyak. Salah satu contohnya yaitu kraton yogyakarta, yang sampai saat ini masih dipakai dan banyak memiliki warisan budaya yang sangat banyak dan beragam.

B.        Tujuan Kunjungan
Kunjungan ke Kraton Yogyakartabertujuan untuk menambah wawasan mengenai sejarah tentang perkembangan di kraton yogyakarta

C.        Manfaat Kunjungan 
          1. menambah ilmu pengetahuan, wawasan yang umum dan luas dibidang sejarah.
          2.  mengetahui asal usul dan perkembangan keraton jogjakarta.
          3.  mempererat keakraban dengan teman satu sekolah.
          4.  sebagai sarana hiburan


BAB 2

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan  istana  resmi  Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota YogyakartaDaerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah  tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai  pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaikmemiliki balairung-balairung mewah dan lapangan sserta paviliun yang luas.

Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti di tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan diImogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten sleman.

Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap  dengan pemangku adatnya. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi menyelubungi Keraton Yogyakarta.

Tata ruang dan arsitektur umum
          Arsitek kepala istana ini adalah Sultan Hamengkubuwana I, pendiri Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Keahliannya dalam bidang arsitektur dihargai oleh ilmuwan berkebangsaan Belanda – Dr. Pigeund dan Dr. Adam yang menganggapnya sebagai “arsitek dari saudara Pakubuwono II Surakarta. Bangunan pokok dan desain dasar tata ruang dari keraton berikut desain dasar landscape kota tua Yogyakarta diselesaikan antara tahun 1755-1756. Bangunan lain di tambahkan kemudian oleh para Sultan Yogyakarta berikutnya. Bentuk istana yang tampak sekarang ini sebagian besar merupakan hasil pemugaran dan restorasi yang dilakukan oleh Sultan Hamengku Buwono VIII (bertahta tahun1921-1939).

          Kompleks Mesjid Gedhe Kasultanan (Masjid Raya Kesultanan) atau Masjid Besar Yogyakarta terletak di sebelah barat kompleks Alun-alun utara. Kompleks yang juga disebut dengan Mesjid Gedhe Kauman dikelilingi oleh suatu dinding yang tinggi. Pintu utama kompleks terdapat di sisi timur. Arsitektur bangunan induk berbentuk tajug persegi tertutup dengan atap bertumpang tiga. Untuk masuk ke dalam terdapat pintu utama di sisi timur dan utara. Di sisi dalam bagian barat terdapat mimbar bertingkat tiga yang terbuat dari kayu, mihrab (tempat imam memimpin ibadah), dan sebuah bangunan mirip sangkar yang disebut maksura.


Pada zamannya (untuk alasan keamanan) di tempat ini Sultan melakukan ibadah. Serambi masjid berbentuk joglo persegi panjang terbuka. Lantai masjid induk dibuat lebih tinggi dari serambi masjid dan lantai serambi sendiri lebih tinggi dibandingkan dengan halaman masjid. Di sisi utara-timur-selatan serambi terdapat kolam kecil. Pada  zaman dahulu eratini untuk mencuci kaki orang yang hendak masuk masjid.Di depan masjid terdapat sebuah halaman yang ditanami pohon tertentu. Di sebelah utara dan selatan halaman (timur laut dan tenggara bangunan masjid raya) terdapat sebuah bangunan yang agak tinggi yang dinamakan Pagongan. Pagongan di timur laut masjid disebut dengan Pagongan Ler (Pagongan Utara) dan yang berada di tenggara disebut dengan Pagongan Kidul (Pagongan Selatan). Saat upacara Sekaten, Pagongan Lor digunakan untuk menempatkan gamelan sekati Kangjeng Kyai (KK) Naga Wilaga dan Pagongan Kidul untuk gamelan sekati KK Guntur Madu. Di barat daya Pagongan Kidul terdapat pintu untuk masuk kompleks masjid raya yang digunakan dalam upacara Jejak Botol.pada upacara Sekaten dii tahun Dal. Selain itu terdapat Pengulon, tempat tinggal resmi Kangjeng Kyai Pengulu di sebelah utara masjid dan pemakaman tua di sebelah barat masjid.


Keraton Yogyakarta tidak didirikan begitu saja. Banyak arti dan makna filosofis yang terdapat di seputar dan sekitar eratin. Selain itu istana Sultan Yogyakarta ini juga diselubungi oleh mitos dan mistik yang begitu kental. Filosofi dan  mitologi tersebut tidak dapat dipisahkan dan merupakan dua sisi dari sebuah mata uang yang bernama eratin. Penataan tata ruang eratin, termasuk pula pola dasar landscape kota tua Yogyakarta, nama-nama yang dipergunakan, bentuk arsitektur dan arah hadap bangunan, benda-benda tertentu dan lain sebagainya masing-masing memiliki nilai filosofi  dan/atau mitologinya sendiri-sendiri.


Beberapa pohon yang ada di halaman kompleks eratin juga mengandung makna tertentu. Pohon beringin (Ficus benjamina; erati Moraceae) di Alun-alun utara berjumlah 64 (atau 63) yang melambangkan usia Nabi Muhammad. Dua pohon beringin di tengah Alun-alun Utara menjadi eratin makrokosmos (K. Dewodaru, dewo=Tuhan) dan mikrokosmos (K. Janadaru, jana=manusia). Selain itu ada yang mengartikan Dewodaru adalah persatuan antara Sultan dan Pencipta sedangkan Janadaru adalah eratin persatuan Sultan dengan rakyatnya. Pohon gayam (Inocarpus edulis/Inocarpus fagiferus; erati Papilionaceae)bermakna “ayem” (damai,tenang,bahagia) maupun “gayuh” (cita-cita). Pohon sawo kecik (Manilkara kauki; erati Sapotaceae) bermakna “sarwo becik” (keadaan serba baik, penuh kebaikan)



Benda-benda pusaka eratin juga dipercaya memiliki daya magis untuk menolak bala/kejahatan. Konon bendera KK Tunggul Wulung, sebuah bendera yang konon berasal dari kain penutup kabah di Makkah (kiswah), dipercaya dapat menghilangkan wabah penyakit yang pernah menjangkiti masyarakat Yogyakarta. Bendera tersebut dibawa dalam suatu perarakan mengelilingi benteng baluwerti. Konon peristiwa terakhir terjadi pada tahun 1947. Dipercayai pula oleh sebagian masyarakat bahwa Kyai Jegot, roh penunggu hutan Beringan tempat eratin Yogyakarta didirikan, berdiam di salah satu tiang utama di nDalem Ageng Prabayaksa. Roh ini dipercaya menjaga ketentraman kerajaan dari gangguan.

  
BAB 3 Penutup
     A.  Kesimpulan
Kraton Yogyakarta sangat bersejarah bagi warga Indonesia khusus nya, didalam kraton juga banyak benda benda bersejarah yang wajib dijaga, dirawat dengan baik dan benar supaya tidak rusak. Sudah ada tempat tersendiri untuk menyimpan benda benda bersejarah ini. Dan di kraton juga banyak mengalami kemajuan. Jadi kita harus ikut melestarikan dan menjaga peninggalan peninggalan bersejarah yang masih ada sekarang, supaya tidak punah nantinya.

     B.  Penutupan
Sekian laporan yang bisa saya buat mengenai Kraton Yogyakarta, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua dan apablia terdapat salah salah kata ataupun kesalahan lainnya saya mohon maaf. Sekian dan terimakasih.